a) Syair
Syair mempunyai 13 jenis irama untuk dilagukan, antaranya adalah seperti yang berikut;
- Irama narasi/sarawak
- Irama perindu
- Irama mayang
- Irama siti zubaidah
- Irama dodoi
- Irama batu belah
- Irama hiasan
- Irama selendang delima
- - 13. (penulis lupa, tanyakan pada yang pakar)
b) Gurindam
Antara jenis irama gurindam untuk dilagukan adalah seperti yang berikut;
- Irama Versi Bangsawan
- Irama Versi Melaka
c) Nazam
Antara jenis irama nazam untuk dilagukan adalah seperti yang berikut;
- Irama versi Kedah-Perlis
- Irama Versi Melaka (Tanjung dan Serkam)
d) Seloka
e) Mantera
f) Talibun
g) Teromba dan lain-lain
* Untuk menyanyikan lagu syair atau mana-mana jenis puisi tradisional atau puisi warisan, sebutan hendaklah menggunakan Bahasa Melayu Johor-Riau. Manakala, untuk mendeklamasikan puisi moden iaitu sajak pula sebutan hendaklah mengunakan Bahasa Melayu Baku.
Antara beberapa contoh teks syair;
Syair Rakis (Irama Narasi)
Bismillah itu mula karanganGurindam bayu nama timangan
Kisah rencana dangang buangan
Nestapa lara di gunung larangan
Di gunung larangan asmara guna
Menyamar jadi papa kelana
Segenap desa pantai saujana
Membawa nasib tiada berguna
c/o: Membawa nasib untung sendiri
Meninggalkan rumah anak dan isteri
Masuk segenap desa dan negeri
Seperti orang hendak mencari
Seperti burung lepas tangakapan
Terbangnya tiada hinggap-hinggapan
Bunga dan buah tiada dimakan
Daripada bagas kemasghulan
Sebut namaku dagang asmara
Tiada tentu desa dan negara
Bercerai dengan sanak saudara
Membawa nasib untung ketara
c/o: Namaku Misa panji larangan
Dari kecil timang-timangan
Sudah sekarang buang-buangan
Di negeri orang keseorangan
Syair Jong Pecah (Irama Narasi)
Assalamualaikum saya ucapakan,
Selamat sejahetera handai dan rakan;
Sebuah syair saya sajikan,
Bersama-sama kita dengarkan.
Duhai dengarlah suatu cetera,
Di zaman dahulu sebuah negara;
Bangsa bijak gagah perwira,
Hidup bersatu aman sejahtera.
c/o: Berkali-kali dicuba musuh,
Negara dilanggar hendak diruntuh;
Berkat bersatu rakyat teguh,
Serta berdaulat berdiri kukuh.
Sudahlah sampai saat yang gelap,
Entah di mana salah dan silap;
Entah siapa lalai dan lelap,
Rakyat bergelap daulat pun malap.
Jadilah kita bangsa terjajah,
Terjejas daulat tercemar maruah;
Politik rebeh ekonomi rebah,
Siang malam berhati gundah.
c/o: Kita dijajah empat kurun,
Ditambah empat puluh enam tahun;
Budayakan ilmu setandus gurun,
Harga diri semakin turun.
Syair Burung Pungguk (Irama Narasi)
Bulan purnama pungguk merindu,
Berbunyilah guruh mendayu-dayu;
Hatinya rawan bercampur pilu,
Seperti dihiris dengan sembilu.
Pungguk bermadah cahayanya rawan,
Wahai bulan terbitlah tuan;
Sudahku tidak berketahuan,
Keluarlah bulan tercela awan.
c/o: Ketika bulan sedang berkurung,
Pungguk terbang segenap lorong;
Ramai bertanya sekalian burung,
Pungguk wahai mengapa nan murung.
Bulan purnama cahayanya terang,
Bintang belantik indah dikarang;
Rawannya pungguk bukan sebarang,
Berahikan bulan di tanah seberang.
Hat’s off. Well done, as we know that “hard work always pays off”, after a long struggle with sincere effort it’s done.
ReplyDeleteBackhoe Excavator Parts-Banglore
maksud bagi syair burung pungguk
ReplyDelete